Filosofi Dalang Dalam Konsep Berketuhanan

Dalang adalah orang yang menjalankan wayang.

Dalam bahasa jawa, jarwa dasane dalang adalah Mudal Piwulang (memberikan pelajaran).
Sedangkan wayang, jarwa dasane adalah owah-owahane tiyang


Dalang: Mudal Piwulang (memberikan pelajaran).

Wayang: Owah-owahaning Tiyang (gambaran dr manusia).

Dalang adalah Tuhan bagi wayang.

Wayang satu kotak tidak akan bisa bergerak kalau tidak digerakkan oleh Dalang.

Wayang tidak akan bisa bicara karena yg berbicara sesungguhnya adalah dalangnya tp dinisbatkan pada wayang.

Kalau ada wayang yg berbicara dg wayang yg lain, itu pada hakekatnya adalah Dalang itu berbicara sendiri kemudian dia jawab sendiri.

Jalan cerita wayang sudah ada sekenarionya dan tidak akan pernah keluar dari sekenario yg ada.
Oleh karena itu Dalang mempunyai sifat Maha Tahu segalanya.
Sebelum dan sesudah pementasan, dalang sudah tahu jalan cerita dari awal hingga akhir, krn dialah Dalang yg menjalankan cerita.

=========
Begitulah gambaran manusia dg Tuhan.

Pada hakekatnya seluruh alam beserta isinya digerakkan oleh Tuhan dan dijalankan menurut sekenario Tuhan.

Wayang : Owah-owahaning Tiyang (gambaran dari manusia).

Dalang adalah Tuhan bagi wayang.

Wayang satu kotak tidak akan bisa bergerak kalau tidak digerakkan oleh Dalang.

Wayang tidak akan bisa bicara karena yg berbicara sesungguhnya adalah dalangnya tp dinisbatkan pada wayang.

Kalau ada wayang yg berbicara dg wayang yg lain, itu pada hakekatnya adalah Dalang itu berbicara sendiri kemudian dia jawab sendiri.

Jalan cerita wayang sudah ada sekenarionya dan tidak akan pernah keluar dari sekenario yg ada.
Oleh karena itu Dalang mempunyai sifat Maha Tahu segalanya.
Sebelum dan sesudah pementasan, dalang sudah tahu jalan cerita dari awal hingga akhir, krn dialah Dalang yg menjalankan cerita.

=========
Begitulah gambaran manusia dengan Tuhan.

Pada hakekatnya seluruh alam beserta isinya digerakkan oleh Tuhan dan dijalankan menurut sekenario Tuhan.


No comments:

Post a Comment