Tipe Karyawan dan Tipe Pengusaha


Orang sekolah tinggi, agar dapat ijazah, setelah dapat ijazah, bingung melamar kerjaan, ini adalah tipe karyawan.

Tipe karyawan ini bukan masalah dia pandai atau bodoh, karena ada karyawan pandai yang bekerja di perusahaan besar dengan jabatan tinggi, namun ada pula karyawan yang kurang pandai yang bekerja jadi buruh.
Pandai atau tidak, itu tidak menjadi jaminan, apakah dia tipe karyawan atau tipe pengusaha. Yang menjadi indikator bahwa dia tipe pengusaha atau tipe karyawan adalah soal jiwa kemandirian berwira usaha dan BERANI AMBIL RESIKO.

Ada dua macam tipe pengusaha.
1. Pengusaha terencana
2. Kepepet jadi pengusaha

1. Pengusaha terencana ini memang dia jadi pengusaha sudah direncanakan. Mulai dari sekolah, dia ambil jurusan profesinya dan kebanyakan mereka dari keluarga berduit. Dia punya modal, lalu mendirikanlah sebuah perusahaan.

2. Kepepet jadi pengusaha. Biasanya secara modal dia tidak punya. Sekolah mungkin hanya lulusan SMA, karena dia tidak punya biaya untuk sekolah.
Mau nyari kerja, ijasah cuma SMA, dan lagi, orang tipe pengusaha ini jiwanya selalu tidak mau jadi bawahan. Dia tidak suka disuruh-suruh. Dia tidak mau bekerja untuk memperkaya orang lain. Karena kerja jadi karyawan kan sama saja memperkaya orang lain. Bosnya enak-enakan, karyawannya yang kerja. :)
Dan biasanya kalu dia jadi karyawan, tidak bertahan lama, paling lama sebulan dia dah keluar, karena memang jiwa dia bukan jiwa karyawan. Secara psikologi kejiwaannya berontak, dia tidak mau jadi karyawan.
Lalu setelah tidak punya kerjaan apa2 ini lah biasanya jiwa wirausahanya bangkit. Dengan modal seadanya dia bikin sebuah usaha. Gak harus modal gede, kalau punya jiwa wirausaha, berapapun cukup.
Modal 200rb? Cukup !!
Saya punya langganan es buah, modal dikit tapi untungnya gedhe, dan alhamdulillah laris banget.

Soal jadi pengusaha atau karyawan, itu sebenarnya adalah pilihan.
Kalau ingin jadi karyawan, jadilah karyawan yang sukses.
Kalau ingin jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang sukses.


Yang perlu diingat bahwa kesuksesan itu merupakan rahmat ALLAH yang wajib kita syukuri.

Saya tidak menyarankan anda untuk menjadi pengusaha semua,
Saya juga tidak menyarankan anda untuk menjadi karyawan semua.
Harus ada yang jadi bos, harus ada yang jadi karyawan,
Kalau jadi bos semua, lalu siapa yang akan menjadi karyawan untuk disuruh-suruh?
Kalau semua jadi karyawan, lalu siapa yang menggaji anda?

Nikmatilah posisi anda yang anda rasa nyaman.

Intinya satu,
Kalau anda ingin jadi bos, anda harus punya kemampuan untuk mengendalikan orang.
Kalau anda ingin jadi karyawan teladan, harus bisa menarik perhatian bos.





No comments:

Post a Comment